BEM Untan Ikuti Konsolidasi Nasional

Untan

Pontianak, thetanjungpuratmes.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unversitas Tanjungpura Pontianak, mengikuti Konsolidasi Nasional (Konsolnas) BEM seluruh Indonesia (SI) pada tanggal 5 sampai 6 Maret 2016 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

“Dalam kegiatan ini, kita membahas tentang isu nasional dan eskalasi gerakan BEM SI selama satu tahun kepengurusan, dan Untan sebagai koordinator wilayah Kalimantan Tengah dan Barat (KaltengBar) turut berpartisipasi dalam agenda tersebut dengan mengutus dua orang delegasi,” kata Presiden Mahasiswa BEM Untan, Prima Yuliantoro, Jumat (11/3) sore.

Prima menambahkan, Konsolnas diadakan dalam rangka merapatkan barisan konsistensi mahasiswa kepada pemerintah Indonesia agar kebijakan terus terkawal dan tidak merugikan rakyat.

“BEM SI menegaskan bahwa mahasiswa seluruh Indonesia akan terus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-rakyat dari semua isu yang berkembang di tingkat nasional bahkan daerah sekalipun,” jelasnya.

Dilanjutkannya, Konsolnas tersebut dihadiri oleh pengurus inti BEM SI yang terdiri dari koordinator wilayah, koordinator isu, serta koordinator forum perempuan BEM SI.

“Adapun perguruan tinggi yang hadir dalam konsolnas tersebut antara lain Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Surabaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Mataram, Universitas Negeri Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Telkom, Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Tanjungpura Pontianak, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI,” ujarnya.

Prima mengatakan, bulan April 2016, BEM SI akan menggelar rapat kerja nasional di Universitas Mataram Lombok NTT, yang diselenggarakan bertujuan untuk mempertajam program kerja BEM SI untuk satu tahun kedepan.

“BEM Untan kedepannya akan terus mengkaji langkah-langkah strategis yang dilakukan dalam mengawal kebijakan pemerintah, terutama di Kalbar mengenai kondisi lingkungan atau tragedi asap yang pernah melanda Kalbar, serta kondisi pendidikan di perbatasan yang harus menjadi perhatian pemerintah kedepan. Kita juga sedang menggali solusi agar permasalahan asap dan pendidikan tidak terulang kembali,” tandas Prima.

(Monika/Dede)