Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Tim Dosen Fakultas Kedokteran Untan mengadakan penyuluhan dan praktik penanganan pertama pada kasus tersedak dan luka bakar yang berlangsung di Posyandu Pelangi di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas I Kota Pontianak, Sabtu (6/5). Tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura terdiri dari dr. Sari Rahmayanti, M. Biomed, dr. Delima Fajar Liana, Sp. MK, dr. Mardhia, M. Biomed dan dr. Ambar Rialita, Sp. KK.
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu yang membawa balita, lansia dan para kader posyandu Pelangi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi mengenai penanganan pertama pada kasus tersedak dan luka bakar. Kegiatan yang dilakukan berupa pemaparan materi, praktik dan sesi tanya jawab yang disampaikan oleh dr. Meliani Fransiska Andita. Saat sesi pemaparan, warga menyimak materi dengan seksama dan melakukan praktik penanganan kasus tersedak dengan penuh semangat. Warga juga sangat antusias mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab.
Seperti yang kita ketahui, kehidupan sehari-hari penuh dengan berbagai macam hal yang membahayakan bagi manusia, terutama bagi anak-anak. Hal-hal yang membahayakan ini berubah menjadi kegawatdaruratan bila tidak ditangani secara tepat dan cepat. Contoh kejadian yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita adalah tersedak dan luka bakar. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi warga, yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai bagaimana penanganan pertama kasus tersedak dan luka bakar sebelum dibawa ke pusat kesehatan terdekat.
Tersedak (choking) adalah tersumbatnya saluran napas secara total atau sebagian akibat benda asing, sehingga menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan pasokan oksigen, sehingga dapat segera menimbulkan kematian. Pertolongan pertama yang tepat pada kasus tersedak akan meningkatkan keberhasilan dan tingkat kelangsungan hidup mampu mencapai 95%. Bagi seorang ibu memberikan pertolongan pertama pada anaknya adalah hal yang patut diketahui dan harus dilakukan.
Sedangkan luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan masalah kegawatdaruratan yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kegawatdaruratan sering menjadi situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga serta membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa. Sekitar 80% dari luka bakar timbul dari kesalahan individu dan 70% terjadi di rumah. Data menunjukkan bahwa kasus luka bakar 19% terjadi pada anak usia balita. Selain itu, dilaporkan bahwa 12% kasus luka bakar terjadi pada orang usia di atas 60 tahun.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keberhasilan dan kelangsungan hidup dalam menangani kasus tersedak serta mengurangi komplikasi akibat luka bakar. Testimoni dari beberapa peserta menunjukkan respon yang sangat baik terhadap kegiatan ini.