Pontianak – Universitas Tanjungpura (UNTAN) memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2025 dengan menggelar apel pengibaran bendera Merah Putih di halaman Kantor Rektorat UNTAN, Rabu (1/10). Upacara ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas, staf, dan dosen di lingkungan kampus, serta berlangsung khidmat.

Hadir sebagai pembina upacara, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. rer. nat. Ir. R. M. Rustamaji, M.T., IPU., yang mewakili Rektor UNTAN dalam memimpin jalannya apel. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa sekaligus dasar negara Indonesia.
Salah seorang mahasiswi FKIP UNTAN, Geiza Melani Stephana Putri, menyampaikan pandangannya mengenai makna peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Menurutnya, Pancasila telah terbukti menjadi benteng bangsa dalam melawan paham komunis.
“Pancasila kembali membuktikan kesaktiannya, bahwa bangsa Indonesia bisa melawan paham komunis. Di era sekarang, tantangan kita adalah tidak terjebak dengan narasi tentang komunisme di media sosial. Kita harus selalu cek fakta dan sumbernya, karena paham komunis jelas dilarang hidup di Indonesia. Kita sudah punya Pancasila sebagai dasar negara, dan kita adalah bangsa demokratis,” ujarnya.

Senada dengan itu, mahasiswi FKIP lainnya, Risky Agustini, menegaskan bahwa generasi muda harus meneladani semangat para pahlawan revolusi.
“Sebagai generasi muda, kita harus sadar bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi di Indonesia. Kita harus meneladani semangat perjuangan para pahlawan revolusi yang telah mengorbankan jiwa raga demi tegaknya Pancasila,” tuturnya.

Kedua pandangan tersebut mewakili aspirasi mahasiswa yang hadir dalam upacara, khususnya dari FKIP. Hal ini menunjukkan semangat civitas akademika UNTAN dalam terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila, terutama di kalangan generasi muda.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di UNTAN tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap pengorbanan para Pahlawan Revolusi, tetapi juga penguatan komitmen civitas akademika dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
