Program Jumantik Cilik: Upaya Edukatif FK Untan Tekan Kasus DBD

Berita Untan

Upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus digencarkan melalui cara kreatif dan edukatif. Dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (Untan) memberdayakan siswa SD Negeri 9 Kubu Raya sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Cilik. Anak-anak dilatih untuk mengenali dan memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungan sekolah maupun rumah, sekaligus membiasakan penerapan 3M Plus secara rutin.

Program pengabdian masyarakat ini dikemas melalui media audiovisual berupa video edukasi, disertai praktik pemantauan jentik secara langsung di lingkungan sekolah. Ketua pelaksana program, dr. Mistika Zakiah, M.Biomed., menegaskan pentingnya melibatkan anak-anak sejak dini. “Kami berharap mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam pencegahan DBD di lingkungannya,” ujarnya.

Sebanyak 50 siswa kelas 5 dan 6 antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka mendapatkan edukasi seputar penyebab DBD, cara mengenali jentik nyamuk, hingga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya belajar teori, siswa juga diajak praktik langsung mengidentifikasi sekaligus mengeliminasi sarang nyamuk di sekitar rumah.

Antusiasme peserta terlihat saat sesi tanya jawab berlangsung. Hasil evaluasi pun menunjukkan peningkatan pengetahuan, dibuktikan dengan nilai post-test yang lebih tinggi dibandingkan pre-test. Dukungan penuh dari pihak sekolah dan para guru turut memperkuat kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan kesehatan siswa.

Kolaborasi antara Program Studi Kedokteran FK Untan dan SD Negeri 9 Kubu Raya ini diharapkan dapat berkelanjutan. Melalui program Jumantik Cilik, anak-anak tidak hanya belajar menjaga kesehatan diri, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menekan angka kasus DBD di wilayah mereka.

Adapun dosen yang terlibat dalam kegiatan ini yakni dr. Mistika Zakiah, M.Biomed., dr. Ridha Ulfah, M.Epid., dan Shella Mariska, M.Biomed. Program ini juga melibatkan mahasiswa kedokteran semester 5, yaitu Abelia Zahra, Shafiyya, Chistine Chelyx Archilues, dan Afdal Afanza, dalam proses pembuatan hingga penayangan edukasi.