Pontianak, 23 Agustus 2025 – Upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kembali digalakkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar Tim Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (FK UNTAN) di Puskesmas Gang Sehat, Jalan Tani Makmur, Pontianak. Kegiatan ini menyoroti hipertensi, salah satu penyakit tidak menular dengan angka kejadian yang cukup tinggi di Kalimantan Barat.
Hipertensi sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa berujung pada komplikasi serius. Ironisnya, masih banyak penderita yang menunda minum obat, bahkan berhenti sama sekali, lalu hanya mengandalkan aktivitas fisik untuk mengendalikan tekanan darah. Tak jarang pula pasien lalai melakukan kontrol rutin, sehingga kondisi kesehatannya semakin berisiko. Fakta inilah yang mendorong Tim Keperawatan FK UNTAN menggelar kegiatan edukasi dengan fokus pada pencegahan komplikasi.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ns. Ervina Lili Neri, S.Kep., M.Kep bersama tim dosen dan mahasiswa yang terdiri atas Ns. Faisal Kholid Fahdi, S.Kep., M.Kep., M.Pd., Ns. Muhammad Agung Krisdianto, S.Kep., M.Kep., Ns. Santy Ercelina Nainggolan, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.A., serta mahasiswa Leilani Febryantika, Zulfa Zahira, Erica Saputri Nabilla Purwanto, dan Yesa Aprilia. Dengan semangat kolaborasi, mereka mengusung tema “Edukasi Pencegahan Komplikasi pada Pasien dengan Hipertensi”.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah gratis sebagai deteksi dini, dilanjutkan senam bersama pasien hipertensi, keluarga, dan masyarakat sekitar. Suasana hangat semakin terasa saat bubur kacang hijau, ubi rebus, dan air mineral dibagikan sebagai kudapan sehat. Setelah itu, peserta mengikuti pre-test, pemutaran video edukasi, serta post-test untuk mengukur pemahaman yang didapat.
Antusiasme peserta tampak jelas saat sesi diskusi interaktif. Pertanyaan seputar pola makan, jadwal minum obat, bahaya menunda konsumsi obat, hingga penanganan darurat saat serangan jantung mencuat dalam forum yang penuh keterbukaan. Banyak pula yang ingin tahu tentang peran keluarga dalam mendampingi pasien hipertensi.
Salah satu peserta, Ny. R, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini. “Dengan mengikuti acara seperti ini, kita bisa mendapat informasi penting mengenai hipertensi. Masih banyak masyarakat yang belum paham cara mencegah dan mengelolanya. Kegiatan seperti ini sebaiknya rutin dilaksanakan,” ujarnya.
Sementara itu, apresiasi juga datang dari pihak puskesmas yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan edukasi ini. “Kami sangat berterima kasih. Kegiatan ini memberikan dampak positif karena edukasi diberikan langsung kepada masyarakat. Semoga bisa terus berlanjut,” ungkap dr. Silvana Deborah Lumban Tobing, dokter di Puskesmas Gang Sehat.
Tak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, kegiatan ini juga menambah wawasan mahasiswa dan dosen keperawatan dalam praktik lapangan. Lebih jauh, program seperti ini diharapkan memperkuat pendekatan berbasis keluarga dalam pengendalian hipertensi, sekaligus menjadi pijakan untuk pengembangan program kesehatan berkelanjutan.