Demam Berdarah Dengue adalah sebuah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang menyebar melalui nyamuk Aedes aegypti dan kadang-kadang melalui Aedes albopictus.). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setiap tahunnya terdapat sekitar 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.Selama 47 tahun terakhir, DBD telah menjadi permasalahan kesehatan publik di Indonesia. Mulai dari tahun 1968 dengan hanya 2 provinsi dan 2 kota, angka tersebut melonjak menjadi 34 provinsi dan 436 kabupaten/kota pada tahun 2015.
Peningkatan dan penyebaran kasus DBD ini mungkin disebabkan oleh mobilitas penduduk yang tinggi dan perkembangan wilayah perkotaan. Selain itu, penyebaran ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti kondisi tempat tinggal, lingkungan, kebiasaan menyimpan pakaian dengan cara digantung. Gejala DBD meliputi demam tinggi selama 2-7 hari, perdarahan, penurunan jumlah trombosit dan peningkatan hematokrit dalam pemeriksaan laboratorium, hepatomegali, dan dapat menyebabkan syok. Masa inkubasi virus dengue adalah sekitar 4-7 hari setelah terinfeksi. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut seperti peningkatan pemahaman masyarakat tentang cara penanganan dan pencegahan DBD salah satunya adalah penerapan tindakan 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang, bekas yang perlu dilakukan rutin pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Melihat keadaan ini, tim PKM Dosen Farmasi UNTAN yang diketuai oleh Dr. Inarah Fajriaty, M.Si., Apt bersama anggotanya, yaitu Meri Ropiqa, M.Pharm., Sci, Apt. dan dibantu oleh mahasiswa Farmasi UNTAN yaitu Frenky Sanjaya, Nasya Fadiyah Haya, Siti Nurhayati, dan Clara Atria Pamela melakukan suatu program pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang demam berdarah dengue melalui edukasi terkait pencegahan mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) yang interaktif dan menarik menggunakan penjelasan secara tatap muka, diskusi, dan pengisian posttest untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap edukasi yang disampaikan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2024 ini berlangsung di beberapa puskesmas di kelurahan Siantan Hulu yaitu Puskesmas Sirsak Madu, Puskesmas Hidayah, dan Puskesmas Teratai yang dihadiri oleh Kepala Lurah dan Kader Puskesmas yang bertugas. Dalam kegiatan PKM ini, Dr. Inarah Fajriaty, M.Si. bersama tim menyampaikan edukasi DBD tentang pengetahuan umum terkait DBD seperti Patofisiologi, Gejala, Ciri, penanganan DBD dan cara pencegahan DBD yang dikenal dengan sebutan 3M+(Menguras, Menutup, Mengubur, dan Plus Larvasidasi).
Para peserta sangat antusias terhadap materi yang disampaikan saat edukasi berlangsung. Rasa antusias ini tampak dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi yang dilakukan antara masyarakat dan tim PKM Farmasi UNTAN. Selain tingkat antusias yang tinggi, masyarakat Kelurahan Siantan Hulu menyambut baik dan berterima kasih kepada tim Dosen dan Mahasiswa Farmasi UNTAN yang telah hadir langsung membagikan pengetahuan DBD sehingga dapat mencegah dan menurunkan kasus DBD yang terjadi di Kelurahan Siantan Hulu. “Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa yang akan datang, mengingat kejadian DBD terus meningkat dari tahun ke tahun”, ujar Muliawan, S. Sos M, Ap selaku Kepala Lurah Kelurahan Siantan Hulu.