Pontianak, 14 November 2024 – Putra Ammarsyah, mahasiswa Program Studi Pembangunan Sosial dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (UNTAN), menjadi salah satu mahasiswa yang terpilih dari Caraka TB Institute, sebuah program pelatihan kampanye dan advokasi terkait isu Tuberkulosis (TBC) yang berlangsung pada 16-20 September di Bogor, Jawa Barat. Program pelatihan ini diselenggarakan oleh Stop TB Partnership Indonesia dengan tujuan untuk mengajak anak muda terlibat secara aktif dalam kampanye dan advokasi guna mencapai target eliminasi TBC 2030.
“Kemarin Covid adalah masalah yang besar kita semua, jumlah kasus yang terkena covid cukup tinggi, tapi kita bisa melawan itu. Sedangkan Tuberkulosis (TBC) ini adalah penyakit lama tapi tidak selesai-selesai. Sebagai anak muda saya yakin kalau kita bisa kalahkan covid, kita juga bisa tuntaskan TBC. Dengan inovasi, kolaborasi, dan kesadaran kolektif, kita mampu menciptakan gerakan yang lebih kuat untuk menyelesaikan penyakit ini.” kata Putra.
Program TB EduSpace adalah kegiatan kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat serta melahirkan local hero yang siap mengeliminasi TBC di Kalimantan Barat. Dengan harapan mereka menjadi jaringan anak muda di Kalimantan Barat, yang memiliki tekad kuat untuk menggerakkan kesadaran masyarakat terkait isu Tuberkulosis (TBC). Mereka menjadi garda terdepan dalam menyuarakan pentingnya pencegahan, pengobatan, dan eliminasi TBC melalui kegiatan advokasi, edukasi, dan kampanye kreatif. Ketika anak muda mengambil sikap melawan TB, mereka tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga membuka jalan bagi generasi yang bebas dari stigma dan menciptakan lingkungan dimana Kesehatan dan harapan tumbuh Bersama.” kata Putra.
Setelah pelatihan selesai, Putra Ammarsyah Kembali ke daerah Kalimantan Barat dan berkolaborasi dengan Forum Anak Kabupaten Kubu Raya untuk berperan aktif dalam menyusun langkah-langkah percepatan eliminasi TBC & memaksimalkan potensi anak muda untuk menyuarakan isu Tuberkulosis (TBC) Kampanye Eliminasi TB EduSpace yang diinisiasi oleh Putra Ammarsyah dilaksanakan selama dua hari, 1-2 November 2024, di DP3AKB Kubu Raya. Kegiatan ini berhasil mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya eliminasi TBC dengan diikuti oleh 20 peserta anak muda yang akan menjadi “local heroes” dalam menyebarkan informasi dan mendorong masyarakat untuk peduli pada isu TBC. Kampanye ini menghadirkan rangkaian kegiatan edukatif, dimulai dengan pemaparan materi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat tentang penyakit TBC, penularannya, serta pentingnya deteksi dini. Dilanjutkan dengan sesi diskusi setelah menonton film “Nafas Harapan” yang membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengeliminasi penyakit ini. Hari kedua kegiatan berfokus pada pembekalan keterampilan kampanye, mulai dari teknik advokasi kebijakan,kampanye kreatif, hingga pelibatan media.
“TBC adalah masalah yang kompleks, dan untuk benar-benar mengatasinya, kita harus memahami akar masalah yang dihadapi masyarakat dan menemukan solusi yang tepat. Melalui kampanye ini, kami memberi ruang bagi peserta untuk merancang langkah langkah yang inovatif dan relevan dalam upaya mengeliminasi TBC. Ini adalah momen di mana anak muda tidak hanya belajar, tetapi juga menciptakan dampak yang nyata bagi lingkungan mereka.”ujar Putra Ammarsyah.
Dengan dukungan Forum Anak Kubu Raya, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Bina Asri IU Kubu Raya, dan beberapa komunitas kepemudaan lainnya, peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan menyusun rencana kampanye kreatif yang akan dijalankan di masa mendatang. Para peserta juga diajak mengikuti simulasi kunjungan ke pemangku kebijakan dan aksi demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan advokasi.
Kegiatan ini ditutup dengan pembentukan komunitas “TB EduSpace Kalimantan Barat” yang diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menyuarakan eliminasi TBC di Kalimantan Barat. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi stigma terhadap penderita TBC dan menurunkan angka penyebaran TBC melalui peningkatan edukasi dan kesadaran masyarakat.
“Melalui Kampanye Eliminasi TB EduSpace, kami ingin menunjukkan bahwa anak muda memiliki kekuatan untuk mengubah narasi tentang TBC di masyarakat. Ini bukan sekadar program edukasi ini adalah gerakan untuk menciptakan generasi yang berani mengambil sikap, memberantas stigma, dan menjadi pelopor perubahan. Saya yakin, dengan kolaborasi dan aksi nyata, kita bisa membuat perbedaan yang signifikan dalam upaya menghapus TBC dari Kalimantan Barat. EduSpace bukan hanya untuk hari ini, tetapi menjadi pijakan bagi perjuangan bersama menuju Kalimantan Barat bebas TBC,” ujar Putra Ammarsyah.
Penulis : Agus Satria