Pada tanggal 29 Mei 2024, Panitia Forum Dekan AIPKI Nasional Tahun 2024 disambut dengan hangat oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Dr. H. Harisson, M.Kes., di kantornya yang terletak di lantai 2 Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Dekan Fakultas kedokteran Universitas Tanjungpura. dr. Ita Armyanti, M.Pd.Ked., memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan audiensi tersebut. Audiensi ini bertujuan untuk membahas persiapan penyelenggaraan Forum Dekan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) tingkat Nasional tahun 2024, di mana Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura telah ditunjuk sebagai tuan rumah.
Forum Dekan AIPKI tingkat Nasional merupakan acara rutin yang melibatkan institusi pendidikan kedokteran dari seluruh Indonesia. Acara ini bertujuan untuk menjadi wadah berbagi informasi dan meningkatkan pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia. Selain itu, forum ini juga berfungsi sebagai tempat untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dan isu pendidikan kedokteran yang sedang berkembang, serta memberikan rekomendasi terkait isu-isu tersebut.
dr. Ita juga menjelaskan bahwa semua fakultas kedokteran yang tergabung dalam AIPKI, yang terdiri dari 92 fakultas kedokteran yang sudah ada dan 15 fakultas kedokteran baru, akan berpartisipasi dalam acara tahunan ini. Setiap institusi diperkirakan akan mengirimkan tiga perwakilannya, sehingga diperkirakan sekitar 300 peserta akan menghadiri acara ini di Kota Pontianak.
Dr. H. Harisson, M.Kes., siap mendukung perhelatan nasional yang akan diselenggarakan di provinsi Kalimantan barat, tepatnya di Kota Pontianak ini. Beliau menyatakan akan hadir dan menyambut para peserta dari seluruh Indonesia yang merupakan perwakilan dari fakultas kedokteran seluruh Indonesia. Dr. Harisson mengungkapkan bahwa penyambutan ini tidak hanya bertujuan untuk menyambut kedatangan para peserta, tetapi juga untuk mempromosikan kekayaan budaya Kalimantan Barat di kancah nasional. “Kami ingin para tamu merasakan keramahan dan keunikan budaya Kalimantan Barat. Tarian tradisional yang akan ditampilkan merupakan salah satu warisan budaya yang sangat kami banggakan”
Selain itu, dr. Ita dan timnya juga memaparkan rencana pembukaan program pendidikan dokter spesialis pertama di Kalimantan Barat, yaitu program Pendidikan dokter spesialis (PPDS) anestesi. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemerataan dokter spesialis di Kalimantan Barat, di mana saat ini masih belum memenuhi dari kebutuhan dokter spesialis di provinsi Kalimantan Barat. Rencana ini sejalan dengan sistem kesehatan akademik di Indonesia.
PPDS anestesi ini merupakan langkah awal dalam pengembangan PPDS lainnya, seperti PPDS kardiologi, obstetri dan ginekologi, serta ilmu bedah. Implementasi program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan kesehatan di Kalimantan Barat, serta mendukung upaya pemerataan tenaga medis spesialis di seluruh wilayah Indonesia. dr. Ita juga menyampaikan bahwa pada tahap inisiasi program pendidikan spesialis ini, baik Fakultas Kedokteran UNTAN maupun RSUD Dr. Soedarso, telah siap menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Kedua institusi Pendidikan ini telah menandatangani komitmen kerjasama untuk pengembangan PPDS dengan tujuan memenuhi kebutuhan dokter dan dokter spesialis di Provinsi Kalimantan Barat.
Terkait program pendidikan dokter spesialis pertama di Kalimantan barat ini Dr. H. Harisson, M.Kes memberikan apresiasi tinggi dan dukungannya terhadap rencana pembukaan program pendidikan dokter spesialis pertama di Kalimantan Barat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan dokter spesialis di seluruh penjuru provinsi, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih maksimal dan efisien tanpa harus tergantung pada kota-kota besar.
Dalam pertemuan ini, Dr. Harisson menekankan pentingnya program ini untuk memperkuat sistem kesehatan di Kalimantan Barat. “Kami sangat mendukung inisiatif ini dan berharap program pendidikan dokter spesialis dapat berjalan lancar dan sukses. Dengan adanya program ini, kami berharap ketersediaan dokter spesialis di Kalimantan Barat dapat lebih merata, sehingga masyarakat tidak perlu lagi pergi ke kota besar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,” ujar beliau.