Beberapa Dosen dan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 7 September 2024 lalu. Dosen yang terlibat dalam kegiatan PKM ini diketuai oleh Pepy Anggela, S.T., M.T dan beranggotakan Ir. M. Taufiqurrahman, S.T., M.T., IPM, Dr.-Ing. Ir. Eka Priadi, M.T., bersama dengan dua orang Mahasiswa Teknik Industri yaitu Dzakira Aljahra dan Nella Karlina.
Ketua TIM PKM yaitu Pepy Anggela, S.T., M.T menyampaikan bahwa kegiatan PKM di Desa Limbung yang dilaksanakan pada tanggal 7 September 2024 merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh dosen di FT Untan. “Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa melalui kegiatan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha, “ ujarnya, Sabtu (7/9/2024).
Menurut Pepy Anggela, dengan adanya kegiatan PKM yang diadakan oleh dosen dan mahasiswa ini secara langsung dapat membantu mengatasi kesulitan atau kendala yang dihadapi oleh masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa selama di kampus. “Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami dosen dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dan beberapa mahasiswa Fakultas Teknik dapat melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh DRTPM Kemendikbudristek dan LPPM Universitas Tanjungpura terkait peningkatan kapasitas teknologi dalam pengolahan pempek ikan tenggiri oleh Kelompok Usaha di Desa Limbung ,“ terang Pepy Anggela.
“Pengolahan pempek ikan tenggiri saat ini dilakukan secara manual oleh Kelompok Usaha Pempek Najwa, sehingga kapasitas produksi yang dihasilkan masih relatif kecil. Dimana dalam sebulan hanya mampu memproduksi sebanyak 4 kg produk pempek saja dalam sekali proses produksi atau sekitar 10-12 kg dalam sehari,”ujarnya.
Berdasarkan permasalahan dan diskusi bersama mitra Pempek Najwa, maka program PKM Dosen Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi Pempek Najwa melalui hibah 3 buah mesin yaitu mesin penggiling daging ikan, mesin pencampur dan pengaduk adonan pempek serta alat vacuum sealer sebagai alat pengemasan pempek agar lebih tahan lama.
Lebih lanjut Pepy Anggela menjelaskan, bahwa mesin-mesin teknologi tepat guna tersebut dapat membantu dalam proses peningkatan kapasitas produksi di UMKM Pempek Najwa. Mesin Penggiling Daging Ikan Tenggiri digunakan untuk menghaluskan daging ikan tenggiri agar didapatkan tekstur daging ikan yang halus dan lunak. Mesin pencampur dan pengaduk adonan pempek membantu mempercepat proses produksi dengan jumlah kapasitas yang lebih besar yaitu maksimal 12 kg sekali proses pencampuran dan pengadukan. Melalui bantuan alat pengaduk dan pencampur adonan, akan diperoleh adonan pempek yang lebih halus dan kalis sehingga adonan pempek akan tercampur dengan sempurna dan homogen. Sedangkan, untuk alat vacuum sealer membantu mempermudah proses pengemasan pempek sehingga produk dapat menjadi lebih rapi dan memiliki umur simpan yang lebih lama, serta dapat didistribusikan hingga keluar daerah dalam bentuk frozen food.
Warga Desa Limbung, terutama mitra Pempek Najwa yang mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan penggunaan mesin penggiling daging ikan, mesin pencampur dan adonan pempek serta alat vacuum sealer sebagai alat pengemasan, menyatakan kegiatan PKM ini sangat bermanfaat dan mereka berharap nantinya dengan mesin dan alat yang dihibahkan akan membantu peningkatan kapasitas produksi pempek sehingga akan berdampak terhadap kesejahteraan perekonomian masyarakat di Desa Limbung.