Masyarakat Desa Rasau Jaya Umumnya telah terbiasa memanfaatkan halaman rumahnya sebagai lahan untuk menanam beberapa tanaman obat tradisional seperti jahe, kunyit, lengkuas, sereh dan lain sebagainya. Selama ini masyarakat memanfaatkannya dengan cara penggunaan yang sederhana dan belum mengetahui secara menyeluruh kandungan senyawa dalam tanaman tersebut serta belum terbiasa mengkombinasikan dengan bahan baku yang berbeda. Oleh karena itu Tim PKM Universitas Tanjungpura dengan dukungan dana DRTPM Dikti melakukan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan tanaman obat tradisional untuk pembuatan jamu berbasis jahe, Pada Sabtu 24 September 2022.
Tim PKM Universitas Tanjungpura yang terdiri atas Dr. Ari Widiyantoro, M.Si (Prodi Kimia FMIPA Untan), Uray Ristian, M.Kom (Prodi Sistem Komputer FMIPA Untan) dan apt. Muhammad Akib Yuswar, M.Sc (Prodi Farmasi FK Untan). Tim PKM ini merupakan kolaborasi dari berbagai keahlian sehingga diharapkan mampu memberikan perubahan yang maksimal mengenai pengetahuan dan ketrampilan tentang tanaman obat dan pemanfaatannya. Hal ini sangat penting untuk mendukung swamedikasi dalam era pandemi Covid-19.
Pelatihan dan pendampingan ini diikuti sekitar 20 peserta ibu-ibu PKK, para petani jahe dan lain sebagainya yang antusias dengan tanaman obat tradisional. Setelah pemberian pelatihan dan pendampingan beberapa peserta antusias mengajukan pertanyaan berkaitan pengalaman pribadinya kemudian dihubungkan dengan penjelasan Tim PKM Universitas Tanjungpura. Berdasarkan kuisioner menunjukkan bahwa 100 % peserta senang mengikuti pelatihan dan pendampingan ini. Sebanyak 100% peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan 100 % peserta mengalami peningkatan keterampilan.
Tim PKM Universitas Tanjungpura akan terus melakukan pelatihan dan pendampingan sesuai tahapan PKM yang dijadwalkan hingga Oktober 2022. Kegiatan ini diharapkan mampu mengimplementasikan hasil-hasil penelitian dosen/peneliti Universitas Tanjungpura kepada masyarakat sehingga dapat digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.