Pemanfaatan Pupuk Cair Jadam untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca dari Pertanian Lahan Gambut

Berita Kalbar

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai emisi neto zero pada tahun 2060, karena itu perlu melakukan berbagai upaya mitigasi perubahan iklim, yaitu penurunan emisi gas rumah kaca. Kegiatan pemupukan kimia merupakan salah satu sumber emisi yang hendaknya secara bertahap dikurangi.

Pupuk JADAM (Jayonul Damun Saramdul) merupakan pemanfaatan bahan – bahan alami yang berasal dari biomassa tanaman yang kaya mikroba untuk membantu perbaikan media tanaman secara alami, melalui proses-proses biologi yang dilakukan oleh mikroba. Dengan demikian, tanaman akan terbantu untuk sehat dan mampu menyerap nutrisi dengan baik.  Pupuk JADAM berkarakteristik sederhana, mudah dibuat,  dan efektif.

Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 melalui kegiatan penyuluhan partisipatif pada kelompok tani pada lahan gambut. Kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan PKM ini adalah Kelompok Tani Maju Makmur Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya,Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) untuk menjelaskan kepada kelompok tani Maju Makmur di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat tentang masalah perubahan iklim, dan salah satu upaya mengurangi emisi GRK dengan aplikasi pupuk JADAM.

Hasil kegiatan yang diharapkan adalah peningkatan pengetahuan kelompok tani tentang perubahan iklim, khususnya pemanasan global yang berdampak pada kegiatan pertanian karena terjadi berbagai fenomena penyimpangan iklim. Selain itu, masyarakat petani memiliki potensi untuk melakukan aksi nyata untuk mitigasi perubahan iklim. Penerapan pupuk JADAM merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas pemupukan, yang mengurangi jumlah pemakaian pupuk. Artinya aplikasi pupuk JADAM yang dibuat oleh petani dari biomassa tanaman dengan tambahan bahan-bahan organik lainnya sangat membantu pemerintah untuk mitigasi emisi gas rumah kaca. Hal ini juga menunjukkan bahwa kelompok tani dapat melakukan kegiatan pertanian yang ramah terhadap iklim.

Tim pelaksana PKM: Evi Gusmayanti, Gusti Z. Anshari, Cico J.K. Simamora, dan Sri Dewi Murni dari Fakultas Pertanian UNTAN

Leave a Reply