Pontianak, thetanjungpuratimes.com – Pearson Test of English-Academic (PTE-A) Universitas Tanjungpura (Untan) merupakan lembaga penyelenggara tes bahasa Inggris yang diakui secara internasional. Lembaga yang baru saja diresmikan Rektor Untan, Prof. Dr. H. Thamrin Usman DEA di Aula Rektorat Untan ini merupakan lembaga penyelenggara PTE-Academic pertama dan satu-satunya di Indonesia, dengan standar internasional.
Berbeda dengan lembaga bahasa asing lainnya di lingkungan Untan, seperti British Culture and Learning Centre (BCLC), Kedai Perancis, Pusat Studi Bahasa Mandarin, dan American Corner, yang selain menawarkan pelatihan bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, dan Perancis, keempat lembaga tersebut juga menjadi pusat pengenalan budaya negara-negara tersebut.
Kepala PTE-A Untan, Dr. techn. Zairin Zain, ST, MT menjelaskan kepada mengatakan, bahwa PTE-A bukan merupakan pusat kebudayaan, namun hanya khusus menyelenggarakan tes kemampuan berbahasa Inggris yang terdiri dari tes kemampuan speaking (berbicara), listening (mendengar), reading (membaca), dan writing (menulis). Tes diberikan secara terpadu, misalnya pada saat tes listening berlangsung, juga ada aspek speaking yang diujikan. Tes dilangsungkan selama 3 jam. Biaya tes standar sekitar US Dollar 185 atau sekitar Rp 2,6 juta dan langsung dibayar secara online ke Pearson pusat di Inggris.
“Pearson ini bisa terwujud berkat hubungan baik antara Untan dan The University of Leicester, Inggris,” ujar Zairin.
Tes Bahasa Inggris yang diselenggarakan Pearson Test of English-Academic (PTE-A) ini menawarkan tiga kelebihan yang tidak dimiliki dua jenis tes sebelumnya. Pertama dari segi kecepatan. Hasil resmi PTE-Academic sudah dapat diterima paling lambat lima hari kerja setelah pelaksanaan tes, sedangkan nilai prediksi tes sudah keluar satu jam sesudah tes diadakan. Kedua, waktu yang fleksibel, dalam artian tes dapat dilaksanakan bahkan jika hanya ada satu orang peserta yang mendaftar, sehingga tidak perlu menunggu kuota atau antrian. Peserta pun dapat memilih hari dan jam yang diinginkan, dengan mendaftar terlebih dahulu paling lambat 24 jam sebelum tes diadakan.
Terakhir, PTE-A seratus persen diadakan secara online. Berbeda dengan TOEFL (Test Of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) yang masih menggunakan lembar jawaban dan pensil. Mengenai bentangan nilai dalam PTE-A mulai dari 10 hingga 90. Selain itu, peserta juga dapat meminta jeda istirahat sekitar 15 menit, hal yang mustahil didapat pada tes TOEFL dan IELTS.
“10 nilai terendah dan tertinggi 90,” kata staf administrasi PTE-A, Mifta Rahman, M. Hum.
Skor yang dapat diterima untuk dapat masuk Jurusan Sosial sekitar 65, atau jika dikonversi setara dengan nilai TOEFL. Sedangkan untuk jurusan IPA murni paling rendah 55. sementara untuk bisa kuliah di Fakultas Kedokteran di luar negeri, minimal 70. Nilai 55 tersebut jika dikonversikan (dirubah) ke dalam IELTS, setara dengan 5.5-6.0, sedang jika dikonversikan ke TOEFL setara 500.
Untuk di Asia sendiri, lembaga penyelenggara PTE-A baru terdapat di Singapura, India, China, Hong Kong, dan Malaysia. (Vivi/Yuniar)