Ibu-ibu yang tergabung pada kelompok wanita tani Muallang di Desa Mandor Kabupaten Landak sampai saat ini tanaman anggrek dibudidayakan secara konvensional, ditanam dalam pot dengan media tanam dan media pertumbuhan akar seperti sabut kelapa, moss, pecahan genting, dan sebagainya. Kelebihan budidaya anggrek dengan hidroponik antara lain tidak perlu menggunakan media tanah untuk menanam anggrek, lahan yang harus dimiliki pun tidak perlu terlalu luas seperti saat menanam tanaman dengan teknik yang biasa saja yaitu menggunakan media tanah, tidak perlu repot membersihkan kotoran apabila menempatkan tanaman di dalam rumah dan lebih mudah perawatan dan bebas penyakit.
Salah satu teknologi semi hidroponik yang sederhana, mudah dioperasikan dan murah adalah sistem Kratky dan (wick system/ kultur air). Sistem sumbu merupakan system hidroponik yang mana pemberian larutan nutrisi ke akar tanaman di media tanam dilakukan dengan perantaraan sumbu dengan memanfaatkan prinsip daya kapilaritas. Sistem sumbu adalah salah satu sistem hidroponik yang sederhana dan merupakan sistem pasif karena tidak bersirkulasi pada sistem ini.
Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan cara budidaya dan pemeliharaan anggrek Dendrobium pada media tanam hydroton dengan metode semi hidroponik kratky dan wick.
Hal tersebut melatar belakangi kegiatan Tim Dosen Fakultas Pertanian UNTAN untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada tanggal 27 Juli 2024 dan tanggal 28 Juli 2024 bertempat di Balai Desa Mandor dengan 30 orang peserta ibu-ibu yang tergabung dalam Desa Wiswa Muallang dan ibu-ibu Desa Mandor. PKM ini, diketuai oleh Ir. Dwi Zulfita, MSct, bersama dengan tim PKM lainnya yaitu Ir. Dini Anggorowati, MSc dan Ir. Rini Susana, MSc.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya Kegiatan cara budidaya dan pemeliharaan anggrek Dendrobium asal seedling pot pada media tanam hydroton dengan metode semi hidroponik Kratky dan wick. Evaluasi pada akhir kegiatan ini dilakukan untuk mengukur keberhasilan seluruh program pelatihan. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini ditetapkan 80% dari peserta pelatihan dapat memahami cara budidaya dan pemeliharaan anggrek Dendrobium asal seedling pot pada media tanam hydroton (metode semi hidroponik Kratky dan wick).
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Budidaya tanaman anggrek Dendrobium dengan teknik semi hidroponik Kratky dan wick menggunakan media tanam Hydroton merupakan pengetahuan baru bagi ibu-ibu kelompok Dasa Wisma Muallang dan ibu-ibu desa Mandor. Tingkat penerimaan materi sangat baik, yaitu mayoritas 68% peserta dapat memahami materi, secara keseluruhan peserta menyukai budidaya anggrek Dendrobiun dengan media hidrogel mencapai 45 % dan peserta yang sangat suka mencapai 59 %.