Pada hari Rabu, 22 Mei 2024, sebuah inisiatif luar biasa dilakukan oleh Kelompok Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari dosen Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura. Dipimpin oleh Nadia Rahmawati, S.Kep., Ns., M.Kep., bersama Nita Arisanti Yulanda, S.Kep., Ns., M.Kep., Titan Ligita, S.Kp., MN., Ph.D., serta dukungan dari Sigit Raga sebagai tenaga kependidikan, serta partisipasi aktif dari mahasiswa Alvina Rahma dan Pendri Jonatan, kegiatan ini menyajikan edukasi penting kepada siswi SDN 51 Sungai Raya.
Fokus utama kegiatan pengabdian ini adalah pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja putri. Melalui sesi yang interaktif dan informatif, mereka memperkenalkan topik yang mencakup pengetahuan dasar tentang organ reproduksi wanita, pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi, serta informasi vital seputar menstruasi dan keputihan. Tak hanya itu, tim juga mengulas masa pubertas dengan cermat, termasuk penjelasan mengenai vaksin HPV yang penting dalam mencegah kanker serviks, sesuai dengan program pemerintah yang ditujukan bagi remaja putri sejak usia 9 tahun.
Nadia Rahmawati, S.Kep., Ns., M.Kep., ketua tim ini, menyoroti pentingnya memahami fase pubertas bagi remaja putri. Beliau menekankan bahwa pengetahuan yang tepat dalam mengelola sistem reproduksi pada masa ini dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk masalah keputihan yang sering kali dialami oleh remaja. Dia juga menegaskan bahwa persiapan kesehatan reproduksi bukan hanya soal menghadapi menstruasi, tetapi juga mempersiapkan tubuh untuk kemungkinan kehamilan, melahirkan, dan masa menyusui di masa depan.
Edukasi yang diberikan oleh tim ini bukan hanya sekadar penyampaian informasi, tetapi juga sebagai wujud nyata perhatian terhadap kesehatan generasi muda Indonesia. Dengan memberikan pengetahuan yang akurat dan pemahaman yang mendalam, diharapkan remaja putri dapat menjaga kesehatan reproduksi mereka dengan baik, menciptakan generasi penerus yang lebih kuat dan berkualitas bagi bangsa dan negara.
Inisiatif ini tidak hanya merupakan langkah awal, tetapi juga panggilan untuk lebih banyak pendidik dan masyarakat untuk bergabung dalam upaya mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan pengetahuan yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi.