Desa Tanjung Saleh merupakan satu di antara daerah pesisir sebagai penghasil ikan yang potensial di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Jenis hasil produksi perikanan tangkap di Desa Tanjung Saleh sangat beragam yaitu meliputi ikan bilis, kepetek, gulama, layur, kembung, selar, udang rajungan hingga jenis-jenis ikan komersial seperti bawal, kakap, senangin, tenggiri, dan tongkol. Besarnya potensi perikanan laut di Desa Tanjung Saleh, belum diikuti dengan meningkatknya taraf hidup dan kesejahteraan nelayan setempat. Pengolahan ikan hasil tangkapan masih menggunakan cara-cara tradisional, belum adanya sentuhan teknologi untuk peningkatan kapasitas dalam pengolahan produksi ikan tangkapan.
Melalui program Riset Keilmuan dengan Skema Hibah Riset Desa yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, pada tanggal 25 Juli 2022 sejumlah dosen dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura yaitu Ivan Sujana, S.T., M.T., IPM, Ir. Fitri Imansyah, S.T., M.T., IPU., AseanEng., ACPE dan Ayong Hiendro, S.T., M.T., IPM serta bersama 15 orang mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan diseminasi dan penerapan teknologi tepat guna berupa alat multifungsi pengeringan dan pengasapan ikan bebas polusi udara kepada mitra kelompok nelayan UMKM Pesisir yang ada di Desa Tanjung Saleh.
Ketua Tim Periset yaitu Ivan Sujana, menyampaikan bahwa tugas dosen yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi kegiatan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Kegiatan penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain melaksanakan kegiatan pendidikan/pengajaran adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan juga pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk kegiatan dari civitas akademika yang dapat dilakukan oleh dosen dan juga mahasiswa melalui berbagai kegiatan positif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya, Sabtu (25/7).
Menurut Ivan Sujana, dosen dan mahasiswa dapat menjadi problem solver bagi masalah yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan solusi dari permasalahannya dan dapat diselesaikan dengan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari dosen dan mahasiswa di kampus.
“Sehubungan dengan hal itu, melalui program Riset Keilmuan yang didanai oleh pihak LPDP dari Kementerian Keuangan, kami dosen dari Fakulstas Teknik Universitas Tanjungpura dengan dibantu oleh beberapa mahasiswa sebagai bentuk pelaksanaan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), mencoba membantu mitra kami dari kelompok nelayan UMKM Peisir, berupa penerapan alat multifungsi pengeringan dan pengasapan ikan bebas polusi udara,” terang Ivan Sujana.
UMKM Pesisir merupakan salah satu kelompok nelayan yang ada di Desa Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, dimana komoditinya berupa berbagai jenis ikan laut hasil tangkapan yang umumnya hanya langsung dijual dalam keadaan segar kepada pengepul.
“Komoditi ikan laut yang dihasilkan oleh kelompok nelayan UMKM Pesisir sampai saat ini belum diolah menjadi produk lainnya yang memiliki nilai tambah, umumnya mereka menjualnya dalam keadaan segar kepada pengepul. Sedangkan ikan-ikan yang tidak laku terjual hanya dikeringkan dengan cara dijemur,” ujar Ivan Sujana.
“Berdasarkan permasalahan dan diskusi kami bersama mitra UMKM Pesisir tersebut, maka melalui program Riset Keilmuan yang didanai oleh pihak LPDP dari Kementerian Keuangan ini, Alhamdulillah kami berhasil merancang bangun alat multifungsi pengeringan dan pengasapan ikan bebas polusi udara yang akhirnya pada hari ini bisa kami diseminasikan dan hibahkan kepada mitra,” terang Ivan Sujana.
Lebih lanjut Fitri Imansyah sebagai anggota dari tim periset menjelaskan, bahwa alat multifungsi pengeringan dan pengasapan ikan bebas polusi udara ini sangat bermanfaat bagi mitra UMKM Pesisir, karena selain dapat meningkatkan nilai tambah produk ikan hasil tangkapan menjadi produk berupa ikan asap, alat yang dirancang bangun ini juga bisa sekaligus menghasilkan produk sampingannya yaitu berupa asap cair, dari hasil pembakaran kayu/tempurung kelapa. Selain itu, alat pengeringan dan pengasapan ikan ini juga bebas polusi udara, karena memiliki sistem filtrasi pada sistem rangkaian alatnya.
Terhadap program kegiatan Riset Keilmuan Skema Hibah Riset Desa yang telah dilaksanakan oleh tim Periset dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura ini, Bapak Sabri sebagai perwakilan dari mitra UMKM Pesisir menyampaikan perasaan senangnya.
“Saya mewakili anggota kelompok UMKM Pesisir lainnya merasa senang dan sangat berterimakasih kepada tim dosen dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura atas kerjasama dan hibah atau bantuannya berupa alat pengering dan pengasapan ikan ini. Semoga kegiatan Riset Keilmuan ini bisa terus berlanjut, agar kami warga masyarakat khususnya nelayan di Desa Tanjung Saleh bisa mendapatkan manfaat yang lebih banyak lagi dari teknologi-teknologi yang ada untuk peningkatan pengetahuan dan juga perekonomian kami,” ujar Bapak Sabri.