Kanker payudara masih merupakan salah satu kanker terbanyak di Indonesia selain kanker serviks, dengan angka kematian tinggi yang diakibatkan oleh keterlambatan deteksi dini. Sekitar 70% pasien baru terdeteksi pada stadium lanjut. Deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan metode Periksa Payudara Klinis (SADANIS), yaitu pemeriksaan klinis payudara yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan terlatih. Deteksi dini yang efektif akan dapat menurunkan angka kematian dan menekan tingginya biaya Kesehatan.
Universitas Tanjungpura (UNTAN) sebagai salah satu perguruan tinggi yang berada di Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat dituntut untuk turut berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan pada masyarakat sasaran pada kegiatan ini melalui edukasi kepada kader kesehatan Puskesmas Selakau sebagai tenaga terlatih, secara langsung mengenai pemeriksaan SADARI dan SADANIS. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader, sebagai perpanjangan tangan untuk meningkatkan cakupan deteksi dini kanker payudara. Tentu saja, hasil akhir yang diharapkan adalah menurunnya angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia.
Pada tanggal 29 September 2023 yang lalu, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yaitu dr. Sari Eka Pratiwi, M.Biomed, dr. Heru Fajar Trianto, M.Biomed, Sp.PA, dan dr. Muhammad In’am Ilmiawan, M.Biomed yang tergabung dalam tim penelitian bernama Centriol, bekerjasama dengan Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yaitu dr. Mitra Handiri, M.Biomed mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Puskesmas Selakau, Kabupaten Sambar. Kegiatan ini melibatkan sebanyak 5 orang mahasiswa Program Studi Kedokteran yang sebagian besar merupakan pengurus IMKU, Himpunan Mahasiswa Jurusan Kedokteran, bidang Pengabdian Masyarakat. PKM yang diselenggarakan dengan memberikan pelatihan pada kader Puskesmas ini berbentuk presentasi dengan penampilan materi SADARI/SADANIS dan praktik pemeriksaan dengan manekin. Kegiatan ini dimulai dengan pengisian pre-test, penyampaian materi, dan praktik pemeriksaan payudara menggunakan manekin.
Sebanyak 35 kader Puskesmas menghadiri kegiatan pelatihan mengenai pengertian, tujuan, hingga langkah pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan payudara oleh tenaga medis. Sebagian besar peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan berperan aktif dalam tanya jawab. Kepala Puskesmas Selakau, dr. Nurul Khasanah menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan PKM yang diselenggarakan dengan melibatkan kader di Puskesmas dalam sambutan yang mengawali kegiatan pelatihan. Salah seorang kader, menyatakan senang dan merasa terbantu dalam memahami SADARI dan SADANIS. Diharapkan, kedepannya kegiatan seperti ini akan dapat lebih sering diselenggarakan, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader di Puskesmas.