PKM Dosen Fakultas Teknik UNTAN, Peningkatan Nilai Tambah Limbah Serabut Kelapa Desa Sungai Kupah

Berita Berita Video

Beberapa Dosen dan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya pada tanggal 13 Agustus 2023 lalu. Dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan PKM ini diketuai oleh Ir.Fitri Imansyah.,S.T.,M.T.,IPU., ASEANEng., ACPE, dan beranggotakan Noveicalistus H. Djanggu.,S.T.,M.T., Ivan Sujana S.T.,M.T.,IPM. Kegiatan PKM secara spesifik difokuskan kepada Kelompok Pelestari Lingkungan Buih Muara berdiri tahun 2021, memiliki anggota sebanyak 17 orang yang diketuai oleh Bapak Adi, S.Hut. Menurut Fitri Imansyah, dengan adanya kegiatan PKM dosen dan mahasiswa ini membantu mengatasi kesulitan atau kendala yang dihadapi oleh masyarakat dengan cara transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa selama di kampus. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami dosen dari Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura dan beberapa mahasiswa melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh DRTPM Kemendikbudristek terkait pengolahan limbah serabut kelapa oleh Kelompok Pelestari Lingkungan Buih Muara.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh kelompok ini adalah pengelolaan limbah sabut kelapa yang dihasilkan oleh aktivitas pertanian dan industri lokal. Limbah ini seringkali dibiarkan terbengkalai, mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dalam konteks ini, peningkatan kapasitas teknologi untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai tambah memiliki implikasi yang signifikan. Pengolahan limbah sabut kelapa tidak hanya akan mengurangi dampak lingkungan negatif, tetapi juga dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan mengembangkan metode pengolahan yang efektif dan efisien, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi nilai tambah dari limbah sabut kelapa, diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dalam hal lingkungan dan ekonomi.

Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan fokus pada peningkatan kapasitas teknologi dan nilai tambah produk dari limbah sabut kelapa di kelompok pelestari lingkungan Buih Muara Desa Sungai Kupah merupakan langkah yang tepat dan mendesak. Dengan melakukan upaya kolaboratif antara ahli teknologi, komunitas lokal, dan pihak terkait, diharapkan dapat ditemukan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah limbah dan sekaligus memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Komoditas produk yang dihasilkan oleh mitra Kelompok Pelestari Lingkungan Buih Muara adalah buah kelapa kupas bulat (kelapa dagang) dan pupuk organik dari limbah sabut kelapa. Setiap 3 bulan sekali pada saat panen, mitra dapat menghasilkan sekitar 50.000 – 75.000 buah kelapa. Sampai saat ini mitra menjual komoditas buah kelapa dagang dengan harga jual yang tidak menentu berdasarkan harga pasaran yang berlaku, yaitu Rp. 1.800 – Rp. 3.000 per buah. Saat ini harga jual buah kelapa dagang terus menurun dan telah menyentuh harga Rp. 1.600 per buah. Sedangkan pupuk organik yang diolah dari limbah sabut kelapa oleh mitra dijual dengan harga Rp. 10.000/karung ukuran 20 Kg. Pengolahan pupuk organik dilakukan oleh mitra menggunakan 1 unit mesin pencacah sampah hasil modifikasi sendiri yang berkapasitas 150 kg/jam, dengan biaya produksi sebesar Rp. 8.000/karung. Keterbatasan mesin pengolah pupuk organik menyebabkan mitra hanya mampu memproduksi sebanyak 200 karung/minggu pupuk organik pesanan dari pihak Konsumen. Selain itu, jika setiap panen diperoleh sekitar 50.000 – 75.000 buah kelapa, maka rata-rata potensi limbah sabut kelapa yang dihasilkan dari perkebunan mitra adalah sekitar 26.000 – 39.000 Kg, akan tetapi sampai saat ini limbah sabut kelapa tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan perekonomian mitra. Pada kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, solusi yang diberikan merupakan diseminasi dari hasil penelitian tim PKM dan dilakukan melalui hibah produk teknologi tepat guna berupa mesin pengayak serabut kelapa dan mesin press pengolah produk limbah sabut kelapa, serta pemberian pelatihan tentang manajemen dan kewirausahaan.

Kegiatan PKM mampu membantu mitra dalam meningkatkan kapasitas kapasitas ekonomi dari pemanfaatan limbah sabut kelapa. Mesin pengayak mampu berfungsi secara maksimal memisahkan cocofiber dan cocopeat sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produk turunan. Dari 1 kg bahan baku, mesin pengayak mampu memisahkan sebanyak 60% cocofiber, dan 40% cocopeat. Mesin press mampu bekerja secara maksimal dalam mengolah cocopeat menjadi produk yang memiliki nilai jual. Dengan menggunakan mesin press, mitra mampu menghasilkan produk cocopeat dengan variasi bentuk sesuai yang diinginkan oleh konsumen. Saat ini mesin press mampu menghasilkan cocopeat dalam bentuk kubus dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Selama pelaksanaan kegiatan, kelompok pelestari lingkungan berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengolahan limbah sabut kelapa dan dampak positifnya terhadap lingkungan. Kampanye kesadaran dan pendidikan berhasil merubah sikap dan perilaku masyarakat, serta mendorong partisipasi aktif dalam pengolahan limbah dan produksi produk bernilai tambah.

Dalam prosesnya, kelompok ini berhasil mengatasi berbagai tantangan, termasuk teknis, manajerial, dan pemasaran. Peningkatan keterampilan teknis dan pengetahuan manajerial anggota kelompok membantu mereka mengembangkan produk berkualitas tinggi dari limbah sabut kelapa. Partisipasi aktif masyarakat serta dukungan kolaborasi dengan mitra dan institusi eksternal turut berperan dalam keberhasilan kegiatan ini.

Menurut Adi, S.Hut, Kegiatan PKM Dosen Fakultas Teknik Untan sangat bermanfaat dan memberikan dampak ekonomis yang cukup besar dalam membantu kelompok pelestari lingkungan Desa Sungai Kupah. Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya disampaikan oleh Adi, S.Hut, kepada Fakultas Teknik Untan dan DRTPM Kemendikbudristek atas bantuan yang diberikan.

Leave a Reply