Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman lingkungan terbesar di dunia. Dampak dari perubahan iklim menyebabkan terjadinya peningkatan frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi (banjir dan kekeringan). Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang paling sering terjadi di Wilayah Kalimantan Barat. Kejadian banjir merupakan bencana yang paling tinggi frekuensi kejadiannya di Kalimantan Barat dibandingkan dengan bencana lainnya. Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang sering mengalami bencana banjir, dengan tingkat resiko banjir yang berkategori tinggi. Berdasarkan data BPS 2022, Kejadian banjir Kabupaten Sintang pada periode 2020-2021 sebanyak 144 kejadian. Banjir yang terjadi pada bulan Oktober-November 2021 merupakan banjir paling parah yang melanda di Kabupaten Sintang.
Salah satu bentuk mitigasi bencana banjir adalah mengetahui sedini mungkin potensi terjadinya banjir baik secara spasial maupun secara temporan. Mitigasi bencana banjir tersebut bertujuan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir tersebut. Masyarakat yang ada di Wilayah Sintang memerlukan adanya proses edukasi tentang resiko yang ditimbulkan dari bencana alam sehingga nantinya diharapkan masyarakat mampu tanggap terhadap bencana, terutama bencana banjir.
Jurusan Fisika (Prodi Fisika dan Prodi Geofisika) terpanggil untuk mengabdikan ilmunya dalam bentuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang melibatkan mitra Desa Balai Agung, Kec Sungai Tebelian Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Bentuk kegiatan PkM yang diketuai oleh Dr. Andi Ihwan, berupa penyuluhan tentang mitigasi bencana yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Kabupaten Sintang tentang resiko bencana banjir. Output kegiatan ini diharapkan masyarakat memahami proses kejadian bencana dan dampaknya sehingga lebih siap dan tanggap terhadap bencana banjir di Kabupaten Sintang. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Balai Agung, pada hari Selasa 29 Agustus 2023. Kegiatan PkM ini dibuka oleh Bapak Andi selaku Kepala Desa Balai Agung sekaligus sebagai mitra PkM Jurusan Fisika.
Kegiatan ini di hadiri oleh masyarakat desa Balai Agung, materi penyuluhan disampaikan oleh Bapak Muliadi, S.Si, M.Si. Ia menyampaikan bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Sintang yaitu faktor curah hujan yang tinggi, bentangan alam serta tutupan lahan. Lanjut pak Muliadi memberikan solusi untuk mengurangi resiko yang diakibatkan oleh bencana banjir dalam bentuk mitigasi bencana diatanya adalah Kampanye untuk peningkatan pemahaman dampak dan pengurangan risiko bencana, Membentuk pos-pos siaga bencana, Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda, misalnya banjir bandang dapat terjadi di tempat anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras, serta melakukan pembersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir, untuk mengurangi penyakit pasca banjir.