Tim PKM Dosen Fakultas Pertanian UNTAN Memberikan Inovasi “PKM Hidroponik dari Barang Bekas budidaya Cabai Rawit” bagi Warga Sei Bangkong, Pontianak

Untan

Universitas Tanjungpura dengan memiliki program kerja memberdayakan pekarangan rumah untuk meyediakan sayur mayur sehat guna memenuhi kebutuhan keluarga. Tim dosen Faperta Untan bersama Kelompok Usaha “Dina Herbist” berlokasi di Gg Pancasila IV, no 16, dan ibu ibu warga setempat, akan menyukseskan Program tersebut dengan memanfaatkan barang barang bekas untuk wadah hidroponik, untuk budidaya cabai rawit. Menanam sayur sendiri di rumah memiliki beragam manfaat, mulai dari kesehatan hingga menghemat pengeluaran

Salah satu teknologi yang akan ditransfer adalah semi hidroponik yang sederhana, mudah dioperasikan dan murah karena memanfaatkan barang bekas untuk wadahnya dan menggunakan sistem wick/kultur air). Sistem sumbu merupakan system hidroponik yang mana pemberian larutan nutrisi ke akar tanaman di media tanam dilakukan dengan perantaraan sumbu dengan memanfaatkan prinsip daya kapilaritas. Sistem sumbu adalah salah satu sistem hidroponik yang sederhana dan merupakan sistem pasif karena tidak bersirkulasi pada sistem ini.

Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu ibu, cara budidaya tanaman cabai rawit dengan cara  hidroponik dari barang bekas.

Hal tersebut melatar belakangi kegiatan Tim Dosen Fakultas Pertanian UNTAN  untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada tanggal 25 Agustus  2024  bertempat di Kelompok Usaha Dina Herbist  dengan 15 orang peserta ibu-ibu.  PKM ini, diketuai oleh Dr. Urai Suci Y.V.I,SP.MP, bersama dengan tim PKM lainnya yaitu Rini Hazriani, SP. MSc. Kegiatan ini terdiri dari beberapa kegiatan  diantaranya Kegiatan cara budidaya dtanaman cabai rawit  pada media tanam hidroponik wick sistem dari barang barang bekas. Evaluasi pada akhir kegiatan ini dilakukan untuk mengukur keberhasilan seluruh program pelatihan. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini ditetapkan 80% dari peserta pelatihan dapat memahami cara budidaya  tanaman cabai rawit dengan cara hidroponik wick sistem, menggunakan barang barang bekas sebagai wadah hidroponiknya.

Hasil kegiatan menunjukkan  bahwa Budidaya tanaman cabai rawit dengan  wick  sistem menggunakan wadahnya dari barang barang bekas merupakan pengetahuan baru bagi ibu-ibu kelompok Usaha Dina Herbist.  Tingkat penerimaan materi sangat baik, yaitu mayoritas 80% peserta dapat memahami materi, secara keseluruhan peserta menyukai budidaya tanaman cabai rawit  menggunakan hidroponik wick sistem.