Pontianak, 20 Mei 2024 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Tanjungpura Pontianak melaksanakan kegiatan pelatihan bertajuk “Pertolongan Gawat Darurat” yang ditujukan untuk anggota Palang Merah Remaja (PMR) di SMA Negeri 1 Sungai Raya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi situasi darurat medis.
Pelatihan yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini diikuti oleh 30 siswa anggota PMR. Acara dibuka secara resmi oleh Ns. Suhaimi Fauzan., M.Kep selaku ketua tim pelaksana PKM Universitas Tanjungpura. Dalam sambutannya, Ns. Fauzan menekankan pentingnya pengetahuan tentang pertolongan pertama dalam kondisi darurat sebagai keterampilan hidup yang esensial,terutama bagi generasi muda yang aktif di bidang kemanusiaan seperti PMR.
Materi pelatihan meliputi dasar-dasar perawatan luka, teknik resusitasi jantung paru (RJP) yang dikemas dalam materi BHD (Bantuan Hidup Dasar) awam, dan Manajemen jalan napas. Selain teori, para peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung dengan bimbingan dari para dosen profesional yang berpengalaman dibidangnya.
Pelatihan pertolongan gawat darurat adalah program yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada individu dalam menangani situasi darurat medis. Program ini sangat penting karena dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kondisi medis semakin buruk sebelum bantuan profesional tiba. Pertolongan gawat darurat merupakan tindakan medis awal yang diberikan kepada seseorang yang mengalami kondisi darurat, seperti serangan jantung, cedera serius, atau kondisi medis lainnya yang mengancam nyawa.Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas korban hingga bantuan medis lebih lanjut dapat diberikan.
Dalam materi yang disampaikan oleh Ns. Fauzan mengatakan bahwa banyak kasus yang membutuhkan pertolongan gawat darurat tidak terkecuali pada anak usia sekolah. Ns.Fauzan menghimbau agar seluruh anggota PMR terpilih dapat menjadi role model bagi teman-teman yang lainnya. Pengetahuan dan keterampilan dalam menangani situasi gawat darurat sangat penting bagi siswa. Memahami bagaimana merespons dengan cepat dan efektif dalam keadaan darurat dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak cedera atau penyakit. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara di ASEAN dengan akumulasi kunjungan pasien ke Instalasi Gawat Darurat yang tinggi. Data menunjukkan jumlah pasien yang berkunjung ke Instalasi Gawat Darurat mencapai 4.402.205 pasien pada tahun 2017(Kementrian Kesehatan RI, 2019). Angka tersebut merupakan akumulasi dari 12% kunjungan Instalasi Gawat Darurat yang berasal dari rujukan RSU yaitu 1.033 unit dan 1.319 unit RS lainnya. Kemudian, pada tahun 2018, di Jawa Tengah terdapat kunjungan pasien ke RS sebanyak 1.990.104 Pasien (Kementrian Kesehatan RI,2019).
Sesi pertama pelatihan dimulai dengan materi Bantuan Hidup Dasar (BHD)yang diberikan oleh Ns Fauzan yang berpengalaman dibidang kegawatdaruratan sejak lama. Dalam materi ini,peserta diperkenalkan dengan langkah-langkah dasar yang harus dilakukan saat menghadapi situasi darurat medis, seperti henti jantung mendadak. Para siswa diajarkan cara melakukan kompresi dada yang benar (RJP). Praktik langsung di manekin menjadi bagian utama sesi ini, sehingga para peserta dapat merasakan dan memahami pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam melakukan BHD.
Pada sesi berikutnya, Ns Gabby menjelaskan teknik-teknik membuka jalan napas.Dalam situasi darurat, jalan napas yang terhalang dapat mengancam nyawa seseorang dalam waktu singkat. Teknik dasar seperti head-tilt/chin-lift dan jaw-thrust diajarkan kepada para peserta. Selain itu, para siswa juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan teknik tersebut satu per satu, memastikan setiap peserta mampu melakukannya dengan benar.
Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan materi perawatan luka yang dijelaskan langsung oleh Ns Ervina. Menghadapi situasi kecelakaan atau cedera yang mengakibatkan luka terbuka, para anggota PMR diajari cara membersihkan luka, menghentikan perdarahan, dan membalut luka dengan benar. Dalam sesi ini, Ns Ervina juga memberikan tips penting dalam penggunaan peralatan P3K serta langkah-langkah untuk mencegah infeksi.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal praktis bagi para siswa dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan mereka di lapangan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk kontribusi Universitas Tanjungpura dalam mengedukasi masyarakat,khususnya generasi muda, untuk lebih tanggap dan siap menghadapi situasi darurat medis.
“Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Banyak ilmu baru yang saya dapatkan,terutama teknik RJP yang sangat penting. Saya jadi lebih percaya diri jika suatu saat nanti harus menghadapi situasi darurat,” ujar Agnesia Nona, salah satu peserta pelatihan.
Acara ditutup dengan pemberian sertifikat/plakat kepada pembimbing PMR yaitu Ibu Oktavianti., S.Pd karena telah berpartisipasi dalam kegiatan PKM Dosen UNTAN. Pihak sekolah, melalui Kepala SMA Negeri 1 Sungai Raya, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kerjasama serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Tanjungpura yang telah memberikan pelatihan ini. Ini adalah investasi berharga bagi para siswa kami. Semoga ilmu yang mereka dapatkan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutur Pembimbing PMR SMA Negeri 1Sungai Raya.
Kegiatan PKM ini merupakan salah satu dari banyak program yang dilaksanakan oleh Universitas Tanjungpura sebagai upaya nyata dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat di wilayah Pontianak dan sekitarnya.